Sabtu, 25 Januari 2014

Perubahan

I'm change... Yaa.. Semua orang pasti berubah. Ada yang jadi makin baik, ada juga yang makin buruk. Aku sendiri ngerasain perubahan itu. Ngga tau sih semakin baik atau semakin buruk. Mungkin orang lain yang paling bisa menilai.
Kalau dibandingin aku yang dulu, sekitar usia 14-16 tahun lah.. dengan aku yang sekarang yang usianya 19-20 tahun, aku lebih senang dengan keadaan yang dulu. Tapi untuk pemikiran dan sikap, aku lebih suka yang sekarang.
Kenapa?

Aku ngerasa keadaan berubah drastis. Mungkin orang luar yang melihat akan berpikir kalau keadaan disekitar aku semakin baik. Padahal engga loh.

Dulu rasanya lebih bebas, segala sesuatu dibikin seneng. Ngga pernah galau berlebihan. Kalau bisa dibilang, waktu dulu aku ngga termasuk yang ababil banget. Labil udah pasti namanya anak-anak, tapi ngga begitu..
Dulu aku tau apa yang aku suka. Aku suka musik, aku main piano, gitar... Bisa sepanjang sore aku mainin alat musik itu. Nyari lagu baru, bikin lagu sendiri... Atau browsing tentang apapun yang aku suka. Masuk ke Youtube dan buka video tentang apapun yang aku suka *ngga termasuk p*rnografi looh =D i'm not that bad*. Aku juga suka gambar, dulu aku bisa gambar apapun yang aku mau dan sebanyak apapun. Intinya, aku tau apa yang aku mau dan apa yang aku suka.

Tapi sekarang rasanya tuh kayak kehilangan fokus. Aku bener-bener susah untuk fokus pada apa yang sedang aku jalanin. Misalnya, ada 3 atau 4 pekerjaan yang harus aku selesaikan. Aku yang dulu bisa fokus ke satu persatu pekerjaan itu sampai akhirnya selesai. Kalau sekarang, aku pasti loncat-loncat. Yang A belum selesai, udah pindah ke B. Yang B belum beres, udah ngerjain yang C. Hadeehhh.... Pusing.
Mungkin itu cuma masalah bagaimana aku memanage. Makanya sekarang kalau aku mau mengerjakan sesuatu, harus selalu dicatet urutannya dan kapan bakal aku kerjain. Kalau engga, berantakan deh tuh...
  Tapi tetep aja, aku masih kehilangan ke-fokus-an aku.

Pernah ada suatu kejadian yang menimpa aku. Sekitar 2 tahun yang lalu (pertengahan 2012). Sebenernya sih bukan menimpa aku ya... Tapi 'imbasnya' itu ke aku. Seperti yang kita tau, seringnya orang yang tidak bersalah yang jadi korban. Hiks.
 Gara-gara kejadian itu, aku sedikit tertekan... Ngga tertekan yang berlebihan gitu sih, atau jadi sterss dan depressi yang gila-gilaan, apalagi jadi bengong kayak Bella ditinggal Edward Cullen gitu *nauzubillah*. Cuma ya aku tertekan dengan 'keadaan' pada saat itu. Aku jadi serba takut, hampir seperti paranoid. Sampai aku sakit kepala dan badan aku ngga enak... Gara-gara itu, aku sampai disangka tipes. Cek darah sampai 3x, yang 2 positif dan ternyata yang ke 3 sama sekali ngga menunjukkan kalau aku tipes. Dan dari situ aku menyimpulkan bahwa peristiwa itu cukup membebani aku dan imbasnya adalah ke sakit maag yang menimbulkan sakit kepala yang sangat menyebalkan.
Keadaan itu berlangsung sekitar 1 bulan. Dan dalam kejadian itu, aku terus mencari. Mencari apa? Mencari hal-hal yang belum pernah aku tau atau yang seharusnya aku dalami.
Misalnya, bagaimana cara mengikhlaskan sesuatu yang pernah terjadi? atau kenapa kita bisa sampai seperti ini? Dan jawaban yang aku dapet sederhana... Selalu kembalikan masalah kita pada Allah, dan selalu ingat bahwa segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini adalah kehendak Allah SWT.
 Setelah ketemu jawabannya, aku merasa jadi lebih baik. Ngga banyak perubahan, tapi aku jadi lebih kuat lah...

Tapi sedikitnya mungkin kejadian itu yang bikin fokus aku bener-bener berkurang. Atau mungkin keadaan sekarang, dimana bisa dibilang aku udah dewasa, bener-bener berbeda dengan keadaan dimana aku masih 14-16 tahunan.
Buruknya, itu yang aku rasain. Fokus aku berkutang sehingga aku harus bener-bener mengatur semuanya dengan baik. Tanggung jawab aku makin bertambah begitu juga dengan beban pikiran.
Bagusnya, sekarang aku bisa lebih dewasa. Ngga pundungan (read: cepet marah). Lebih sabar (sedikit). Dan bisa lebih berpikir positif...

Semua orang berubah...